Tiba di sekolah (Sekita pukul 08 : 00 ) dirinya sempat menanyakan keberadaan oknum guru pelaku kekerasan (penganiayaan) terhadap anaknya. Tak lama kemudian, datanglah salah seorang oknum guru dimaksud. Singkat cerita terjadilah sambung mulut biasa (debat ringan) perihal informasi penganiayaan yang diterima anak dari ML atau Siswa yang dianiaya tersebut.
ML menjelaskan, tak lama kemudian keluarlah beberapa orang guru lainnya bersama dengan security jaga dan terjadilah pengeroyokan di pagi hari itu. Peristiwa pada pagi hari itu, Kata dia, adalah suatu peristiwa baru yang mungkin saja baru terjadi di Kabupaten Malaka dan Bahkan di NTT yang dilakukan oleh ketiga guru dan security jaga di SMPK Pelita Jaya Webriamata itu.
Berderai air mata sembari menahan rasa sakit akibat pukulan yang dilontarkan kawanan preman itu, dirinya berhasil selamatkan diri dengan berlari ke arah mobil yang ia kendarai dan kejadian itupun akhirnya dilaporkan ke Pihak Kepolisian setempat atas tindak pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh 3 okum guru bersama 1 orang security jaga ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal inipun menimbulkan pertanyaan publik bahwa, seorang guru yang profesi mengajarkan anak untuk hal yang baik tapi yang terjadi di SMPK Pelita Jaya Webriamata terkesan memelihara sejumlah oknum Preman yang berprofesi sebagai guru.
Diberitakan media ini sebelumnya, Diduga Oknum Guru di SMP Katolik (SMPK) Pelita Jaya Webriamata, Desa Webriamata, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Melakukan Penganiayaan terhadap siswa dengan rotan sebanyak berkali-kali pada bagian punggung.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya