“Setelah dipukul, besoknya anak saya jatuh sakit”, ungkap ibu korban yang mendampingi AML di rumahnya.
Sepekan kemudian, tepatnya pada Kamis pagi (30/11), ayah korban menghantar anaknya AML kembali masuk sekolah.
“Saya antar anak ke sekolah, sambil tanya kenapa bisa pukul anak sampai sakit”, jelas ayah korban, ML.
Kepada wartawan, Ayah korban pun mengaku dikeroyok beberapa oknum guru laki-laki hingga mengalami pendarahan pada bagian hidung.
Selain berdarah pada bagian hidung, korban juga mengalami memar pada alis mata dan tengkuk. Korban pung melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Wewiku.
TIM media yang berupaya mengkonfirmasi ke SMPK Pelita Jaya, Kamis (30/11), sekira Pukul 10:30 Wita belum berhasil mendapatkan informasi apa-apa.
Kepala sekolah, Rm. Kristian Kali, Pr tidak berada di tempat. Demikian juga oknum guru yang disebutkan terlibat dalam dugaan penganiayaan siswa dan orangtua tersebut.
Kapolsek Wewiku, Ipda Dewa Made Riana Putra, dikonfirmasi di Mapolsek Wewiku, Kamis (30/11) membenarkan adanya pengaduan tersebut.
Kapolsek Wewiku mengaku, telah mengambil tindakan seperti memanggil para teradu untuk dipertemukan dengan pengadu.
Hingga berita ini ditayangkan, pengadu dan para teradu sedang dimintai keterangan oleh pihak berwajib.
Sebelumnya, dugaan penganiyaan terhadap siswa SMPK Pelita Jaya diduga dilakukan oleh oknum kepala sekolah pada Rabu (13/09/2023) lalu. Siswa berinisial GDS itu pun harus dilarikan ke Puskesmas Weoe.