Pilkada Lembata, Menyisihkan Retorika Politik Demi Substansi Masalah Kemiskinan dan Pendidikan

Avatar photo

- Redaksi

Selasa, 23 April 2024 - 23:37 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Reporter : YB Editor : Redaksi Dibaca 18 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hamid Nasrudin Anas lulusan Universitas Muhammadiyah Kupang, Program Studi Ilmu Hukum/Ist

Hamid Nasrudin Anas lulusan Universitas Muhammadiyah Kupang, Program Studi Ilmu Hukum/Ist

Salah satu permasalahan yang selalu relevan dan kekinian hampir di beberapa negara adalah masalah kemiskinan. Problem kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan bersifat multidimensional sehingga menjadi prioritas pembangunan.

Kalau dibongkar lebih jauh tentu Banyak yang menjadi penyebab kemiskinan dari berbagai aspek seperti aspek sosial, ekonomi, budaya dan aspek lainnya. Kompleksnya masalah kemiskinan ini membuatnya terus menjadi masalah fenomenal sekaligus fundamental di belahan dunia, termasuk Indonesia didalamnya yang masi tertatih tatih dengan status negara berkembang.

Baca Juga :  Melangkah Ke Tahun Baru : Refleksi Perjalanan Hidup 2023 

Secara umum, kemiskinan merupakan suatu kondisi kehidupan serba kekurangan yang dialami seseorang sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal hidupnya. Terjadinya kemiskinan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan satu sama lain yaitu tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, kondisi geografis dan lainnya.

ADVERTISEMENT

nusacloudhost promo

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut standar kehidupan atau kebutuhan minimal itu juga berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, tergantung fasilitas transportasi dan distribusi serta letak geografisnya. Sekali lagi kemiskinan mutlak menjadi tolak ukur kesejahteraan, dengan rumus sederhana semakin berkurangnya penduduk miskin melambangkan meningkatnya kesejahteraan dan sebaliknya bertambahnya penduduk miskin menjadi warning bagi menurunnya kesejahteraan.

Baca Juga :  Guru SMK Negeri 1 Ile Ape Kabupaten Lembata Lakukan Uji Sertifikasi Kompetensi Level 4

Hal ini dapat dipahami karena secara konseptual penduduk miskin merupakan penduduk dengan pendapatan rendah sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan yang layak.

Pendidikan di Lembata

Berita Terkait

Melkianus Lubalu: Perjalanan Dari Penjual Kue Keliling Hingga Pengusaha Sukses
Melangkah Ke Tahun Baru : Refleksi Perjalanan Hidup 2023 
Mencuri Start Kampanye Nggak Bahaya Ta?
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Berita Terkait

Jumat, 17 Mei 2024 - 14:43 WITA

Rapimprov Kadin NTT di Tutup Dengan Malam Penganugrahan Kadin NTT Awards 2024

Jumat, 12 April 2024 - 22:45 WITA

Antusiasme Tinggi, Ratusan Konsumen Berebut Promo Menarik Sejahtera Group di Lippo Plaza Kupang

Rabu, 10 April 2024 - 10:14 WITA

Rahasia Sukses! Cara Menghasilkan Uang di HP Sambil Rebahan

Selasa, 19 Desember 2023 - 10:05 WITA

Wajib Pajak Diajak Manfaatkan Program Pengurangan Sanksi Administrasi Hingga Desember 2023

Jumat, 8 Desember 2023 - 21:32 WITA

CU Kasih Sejahtera Gelar Lokakarya SPBP, Ini Yang Dibahas

Jumat, 1 September 2023 - 07:25 WITA

Gubernur VBL Persembahan 3 Award Pengendalian Inflasi Daerah Untuk NTT 

Minggu, 27 Agustus 2023 - 07:11 WITA

Buruan! Ajukan KUR Mandiri 2023, Syarat KTP Bisa Juga Daftar Tanpa Jaminan

Sabtu, 26 Agustus 2023 - 13:48 WITA

Simpedes 2023 Hadirkan Semarak Pesta Seni Hingga Edukasi Keuangan

Berita Terbaru